Tiap tahun, milyaran rupiah hilang
akibat kebakaran,nilainya tidak seberapa bila dibandingkan dengan Duka dan
Derita yang seharusnya tidak perlu terjadi pada mereka yang kita kasihi. Kerugian harta benda dapat dicarikan gantinya
tetapi bagaimana dengan hilangnya mereka yang kita kasihi...?
Penyebabnya adalah :
- Korsleting
Listrik.,Kelalaian dan Sikap acuh tak acuh
- Kurangnya
pengetahuan pada penanggulangan kebakara
- Sama
sekali mengabaikan langkah penanggulangan/ pencegahan
Ini
membuktikan bahwa sesungguhnya ,kebakaran dapat diatasi sebelum merambah/ tidak
terkontrol dan merusak.
Oleh
karenanya MENCEGAH LEBIH MUDAH DARI PADA MEMADAMKAN
Untuk
itu : KITA HARUS MENYIAPKAN SESUATUNYA UNTUK MENCEGAH DAN MENIADAKAN
KEBAKARAN
DEFENISI DAN PENGERTIAN KEBAKARAN
KEBAKARAN
Adalah
peristiwa nyala api yang tidak di inginkan baik besar maupun kecil yang dapat
mengakibatkan kerugian harta benda maupun korban jiwa.
API
Adalah
bertemunya tiga (3) unsur
Benda/
bahan yang mudah terbakar baik padat,cair maupun gas
Panas
Oksigen
(O2) yang disebut dengan segitiga API
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
Adalah segala daya upaya secara berencana untuk
mencegah dan memberantasa terjadinya kebakaran
PENCEGAHAN KEBAKARAN
Adalah
segala daya upaya secara berencana untuk meniadakan kemungkinan timbulnya kebakaran.
PEMBERANTASAN /PEMADAMAN KEBAKARAN
Adalah segala
daya upaya waktu terjadinya kebakaran untuk memadamkan, melokalisir Api,menyelamatkan
Jiwa/ Raga manusia, mengamankan harta benda (Barang berharga/ Dokumen)
SEBELUM
KEBAKARAN
|
SAAT
KEBAKARAN
|
SESUDAH
KEBAKARAN
|
Pencegahan
Kesiagaan
|
Pemadaman
Pemberantasan
|
Identifikasi
Penanggulangan
|
FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KEBAKARAN
Kurangnya pengertian terhadap
penanggulangan kebakaran :
- Kurangnya pengertian terhadap
penanggulangan kebakaran.
- Memakai
kompor di dekat bahan yang mudah terbakar,misalnya dinding bambu
- Meletakkan
lap bekas yang mengandung minyak diatas Generator yang sedang bekerja.
- Menyimpan
bahan bakar dekat dengan sumber panas.
- Memadamkan
Api (Kebakaran) dengan media pemadam yang tidak tepat, misalnya
- Kebakaran Bensin, Solar, Minyak tanah
dengan air
- Kebakaran Karbit dengan air atau
busa.
Karena Kelalaian
- Orangnya
mengerti penanggulangan kebakaran ,tetapi ia lalai untuk melaksanakan, misalnya
:
- Tidak
memperhatikan /pengontrolan terhadap alat-alat yang sedamg dipakai.
- Tidak
memperhatikan masalah penanggulangan kebakaran.
- Tidak
mematuhi tanda-tanda peringatan seperti larangan Merokok dan lain-lain.
- Tidak
menyediakan APAR sewaktu bekerja dengan Api seperti pada pengelasan
- Merokok
sambil tiduran dll.
Karena Penyalaan Sendiri :
Oksidasi secara lambat
- Tumpukan sampah.
- Penyimpanan tembakau,Kopra dll.
- Tumpikan serbuk gergaji dan Lap yang kena minyak.
Proses kimia
- Kalium permanganate bercampur dengan glycerin dan
asam keras.
- Natrium bercampur Air.
- Phospor
putih terkena udara.
Peledakan
Peledakan
adalah suatu kebakaran yang berlangsung sangat cepat dan mengeluarkan
banyak gas.
Karena Bencana Alam
- Kebakaran
oleh sinar matahari, misalnya kebakaran hutan pada musim kemarau. Dengan bantuan
angin yang menimbulkan gesekan mekanik yang menimbulkan Api,setelah sinar
matahari membuat lingkungan demikian memungkinkan.
- Gunung meletus
yang memuntahkan/melemparkan bungan Api.
- Petir yang
menyambar benda yang mudah terbakar.
- Angin
topan yang mampu memutuskan kawat listrik bertegangan tinggi.
Karena Mekanik : Terjadi karena :
- Gesekan
logam dengan logam dan mengeluarkan bunga Api
- Benturan
logam dengan logam.
Karena Listrik.
- Hubungan
singkat.
- Beban/Tegangan
lebih.
- Isolasi /
sambungan kurang sempurna.
- Alat-alat
yang sudah rusak.
- Alat
pengaman instalasi rusak.
Karena disengaja.
Unsur
kesengajaan dalam kebakaran umumnya dilakukan untuk tujuan sabotase ,balas
dendam ,iri hati,tujuan politik tertentu dan lain-lain
KLASIFIKASI JENIS KEBAKARAN DAN PENGGUNAAN ALAT PENCEGAH SERTA PEMADAM KEBAKARAN
Kebakaran dapat dibagi dalam 4
(empat) kelas menurut jenis bahan yang terbakar antara lain :
Kelas A :
Kebakaran
yang disebabkan oleh bahan-bahan padat biasa yang mudah terbakar misalnya : Kertas,
Kayu, Plastik, Tekstil dll.
Terhadap
jenis kebakaran kelas A ,maka jenis alat pemadam Api yang dipakai jenis cairan
(Air), busa (Foam), Tepung kering (Powder)
Kelas B :
Kebakaran
yang disebabkan oleh cairan yang mudah terbakar misalnya : Bensin, Thiner, Soplar,
Lemak LPG, Butane dll.
Terhadap
jenis kebakaran kelas B maka jenis alat pemadam Api yang dipakai Jenis busa
(Foam), Powder (Tepung kering) dan Gas (Halon)
Kelas C :
Kebakaran
yang disebabkan oleh arus listrik, dimana kebakaran ini terjadi karena adanya
Korsleting dan lain sebagainya.
Terhadap
jenis kebakaran kelas C, maka jenis alat pemadam Api yang dipakai jenis
Powder (Tepung kering) atau jenis Gas Halon.
Kelas D :
Kebakaran
yang disebabkan oleh bahan logam,misalnya : Seng, Magnesium, Serbuk Aluminium, Sodium,
Titanium dll.
Kebakaran
untuk kelas ini jarang terjadi, Terhadap jenis kebakaran kelas D, maka
jenis alat pemadam yang harus digunakan adalah jenis alat pemadam khusus sesuai
ketentuan yang berlaku. Pakailah jenis alat pemadam Api sesuai dengan jenis penyebab kebakaran/ klasifikasi
kebakaran.
Dilarang
menggunakan bahan pemadam yang dalam penggunaannya dapat menimbulkan proses
atau reaksi kimia yang membahayakan keselamtan jiwa dan kesehatan seseorang, keracunan,
Gas beracun atau bahaya lainnya.
USAHA PENCEGAHAN KEBAKARAN
Pencegahan
kebakaran berarti segala usahayang dilakukan agar tidak terjadi penyalaan Api
yang tak terkendali.Pada setiap terjadi kebakaran tindakan awal adalah sangat
menetukan, sebab saat Api masih kecil dan mudah dikendalikan.
Oleh
karena itu tindakan awal haruslah cepat dan tepat,bila terlambat atau melakukan
sesuatu kesalahan dapat menimbulkan akibat yang lebih fatal.
Adapun usaha pencegahan kebakaran itu antara lain :
- Memberikan pengertian kepada setiap tenaga kerja
tentang penyebab terjadinya kebakaran
- Memberikan
latihan kepada tenaga kerja tentang tehnik pemadaman Api pada awal terjadinya
kebakaran.
- Menyediakan
alat pemadam Api pada tempat-tempat yang beresiko atau mudah terbakar.
- Memasang
rambu-rambu bahaya Api ditempat-tempat yang beresiko kebakaran.
- Melindungi/memproteksi
bahan-bahan padat maupun cair yang mudah terbakar.
- Mengontrol pemakaian mesin maupun listrik secara
berkala (pemakaian alat maupun instalasi)
- Menyediakan
tempat pembakaran sampah yang aman.
- Mencegah
tindakan-tindakan yang bisa berakibat kebakaran.
- Memelihara
kebersihan dan kerapihan tempat kerja.
- Membentuk
Team/ Regu pemadam kebakaran.
SISTIM,TEKNIK DAN TAKTIK PEMADAMAN
Adapun sistim pemadaman dapat
digolongkan menjadi 3 ( tiga ) antara lain :
- Sistem Isolasi / Lokalisasi : Supply
Yaitu usaha membatasi agar kebakaran tidak meluas dan kemudian memutuska hubungan
dengan udara luar, meniadakan Oksigen.
- Sitem Pendinginan : aitu
mengurangi atau menghilangkan panas benda yang terbakar.
- Sistem Urai : Yang
dimaksud dengan system urai adalah dengan memisah-misahklan atau membagi-bagi
benda yang terbakar mnjadi beberapa bagian yang lebih kecil.
Cara ini
dipakai apabila masih belum berhasil dengan menggunakan system 1 & 2.
Untuk
memperoleh hasil pemadaman yang baik dibutuhkan teknik dan taktik pemadaman
yang memadai disamping alat pemadam yang bisa diandalkan.
Teknik pemadaman
ialah kemampuan menggunakan alat-alat pemadam se-efesien mungkin, sedangkan
taktik pemadaman ialah langkah atau tindakan pemadaman yang baik
dengan
mengutamakan selamat bagi dirinya dan menekan sekecil mungkin kerugian akibat
kebakaran dan pemadamannya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam pemadaman yaitu :
- Arah angin : Usahakan
penyemprotan dari samping ,tidak menentang arah angin.
- Bahan atau benda yang terbakar : Untuk ini
memang diperlukan pengalaman dalam menditeksi macam/ jenis benda yang terbakar
dengan warna asap yang ditimbulkannya.
Misalnya : Asap hitam biasanya dari
karet dsb.
- Alat pemadam Api yang tersedia : Dalam hal
pemadaman dengan alat pemadam Api harus disesuaikan dengan jenis atau
klasifikasi kebakaran.
- Sikap pada waktu pemadaman : Tegas dan
disiplin ,tenang,waspada,mudah berpikir dan kompak dalam team work,cepat dan
efisiensi.
- Kerusakan akibat pemadaman : Pemadamn
terhadap kebakaran yang penting memang memadamkan Api,tetapi sedapat mungkin
upaya pemadaman ini harus meminimalkan terjadinya kerugian dengan tanpa
mengurangi usaha pemadaman itu sendiri.misalnya kebakaran kecil
.Kertas.Rokok,dll yang diperkirakan bisa dengan tidak menggunakan Air atau alat
pemadam yang lain,akan tetapi kalau sudah menjadi besar,pertimbangan diatas
tidak lagi diperlukan.
- Keselamatan diri : Dalam
usaha pemadaman harus kita perhitungkan apakah ada asap yang berbahaya (tebal
atau dari bahan –bahan kimia tertentu ) dan perlu menggunakan tabung Oksigen
dan alat pengaman yang lain,apakah obyek yang sedang terbakar ( misalnya
rumah) apa kemungkinan dari bagian - bagiannya yang akan runtuh dan bila
demikian ,dalam pemadam ini jangan masuk atau berada terlalu dekat ,buat jarak
yang cukup untuk menghindarinya.
Dalam penggunaan Dry Chemical sebagai alat pemadam seprti Hatsuta dalam ruangan
perlu sekali diperhatikan dimana pintu untuk jalan keluar karena type pemadaman
ini dapat berakibat gelapnya ruangan oleh serbuk/powder obat pemadam.
ALAT PEMADAM API RINGAN ( APAR )
Ialah alat
yang ringan serta mudah dilayani / Dilakukan oleh satu orang untuk memadamkan
Api pemula pada terjadinya kebakaran.
JENIS ALAT PEMADAM API RINGAN ( APAR
)
- Jenis
cairan (Air bertekanan)
- Jenis busa
(Foam)
- Jenis
serbuk bahan kimia kering (Dry Chemical)
- Jenis Gas
(CO2,Halon dll)
CARA PEMAKAIAN
- Tarik Pen Pengunci (pengama)
- Arahkan selang penyalur ke titik Api
searah dengan tiupan angin.
- Tekan tangkai pembuka bahan pemadam.
TEHNIK PEMASANGAN DAN PERAWATANNYA.
- Apar harus
ditempatkan pada posisi yang mudah dilihat ,mudah dicapai dan mudah diambil
serta dilengkapi dengan pemberian tanda pemasangan. Satu Apar
diperkirakan bisa mengamankan area seluas lebih kurang 200 M2.
- Pemasangan
Apar harus sedemikian rupa sehingga bagian paling atas berada pada ketinggian
1,2 M dari permukaan lantai kecuali jenis CO2 dan Tepung kering (Dry Chemical)
dapat ditempatkan lebih pendek dengan syarat jarak antara dasar Apar tidak
kurang 15 cm dari permukaan lantai.
- Apar tidak
boleh dipasang dalam ruangan atau tempat dimana suhu melebihi 49 C atau turun
sampai minus 44 C kecuali apabila alat pemadam Api ringan tersebut dibuat
khusus untuk suhu diluar batas tersebut diatas.
- Alat
pemdam Api ringan yang ditempatkan dialam terbuka harus dilindungi dengan tutup
pengaman (Box).
- Apar
secara berkala harus di cek keberadaanya ,keadaannya dan masa pakainya .Kalau
sudah habis masa pakainya ,segera diisi ulang agar Apar selalu siap untuk
dipergunakan.
LANGKAH-LANGKAH KALAU TERJADI
KEBAKARAN
- Bersikap
tenang dan berusaha memadamkan dengan Apar yang tersedia.
- Mengkoordinasikan kejadian tersebut kepada
pimpinan.
- Kalau Api
diperkirakan tidak bisa dipadamkan dengan peralatan yang ada ,segera Telpon
petugas pemadam terdekat ,matikan bunyi Alarm,agar karyawan tidak panik dan
segera adakan pengamanan lokasi.(Status Quo)
- Melokalisasi
Api dan mengamankan karyawan yang ada dengan memberikan petunjuk arah
penyelamatan dan menyelamatkan barang-barang berharga/ Dokumen bersama-sama
dengan karyawan yang berkopetensi,sekaligus mendata para korban
- Mematikan/
Memutuskan aliran listrik dan botol Gas (kalau ada).
- Menunjukkan
dan memberi jalan keluar bagi kendaraan yang akan keluar,dan tidak
memperbolehkan kendaraan masuk selain kendaraan petugas pemadam kebakaran .
- Melaporkan/
Koordinasi dengan pihak Kepollisian (Polsek/ Polres terdekat)
Mudah-mudahan
apa yang telah kami sampaikan ini bisa menambah informasi yang telah Bapak
punyai dan adanya kebakaran sangat tidak kita harapkan ,untuk itu marilah kita
bersama-sama selalu mewaspadai akan adanya kemungkinan bahaya.
JIKA REKAN-REKAN SATUAN PENGAMANAN
BERMINAT BERGABUNG DI...
GROUP FACEBOOK SATPAM JAYA
INDONESIA
KLIK TAUTAN DI BAWAH INI
SALAM, SATPAM JAYA...